Blog untuk Berita Jurnalistik

Powered by Blogger.

Sang Pengrajin Lukisan Jelekong

BANDUNG—Semburat jingga menyirat dilangit Bale Endah, tiupan angin pegunungan nan sejuk seakan membelai wajah dengan lembutnya. Sepanjang jalan yang berkelok, pajangan lukisan dan wayang tertata elok ditiap gerai yang berjajar dikanan dan kiri jalan melambai yang melewatinya. Itulah kampung seni dan budaya desa Jelekong kecamatan Bale Endah kabupaten Bandung yang dipadati oleh pengrajin lukisan dan wayang kulit.

Hampir sepuluh gerai lukisan berdiri kokoh di kampung ini , hal ini memang sepadan dengan kemampuan warganya yang hampir semua berbakat dalam bidang melukis. Salah satunya adalah Deden Sadili (47). Pria yang mengaku lebih dari dua dasawarsah menghabiskan separuh hidupnya dengan melukis ini berbagi cerita kepada Jurnalpos ketika ditemui di gerai tempat menyelesaikan karya-karyanya yang mempesona, Senin (7/3).

 Kepiawaiannya dalam seni lukis bukan semata ia bawa sejak lahir, namun ia dapatkan dari pamannya. Itulah kemampuan turun temurun yang tertanam di desa ini nyatanya didapat dari seorang warga asli Jelekong, Odin Rohidin yang mengajarkan melukis dari satu warga ke warga lain dan bertahan hingga kini.

“Nah ini yang membedakan kami dengan seniman. Kemampuan turun temurun ini tidak bisa menyebutkan bahwa kami seorang seniman, kami hanya tahu melukis tanpa tahu arti-arti didalam lukisannya. Jadi jangan sebut kami seniman, namun pengrajin lukisan saja,” tutur pria yang akrab disapa mang Deden.

 Seperti tak kenal lelah, tangan kekar mang Deden terus bergelut dengan kuas berlumur cat yang mulai memenuhi kanvas putih terbentang didepannya. Hampir satu jam ia duduk dengan penuh konsentrasi pada kanvasnya. Tak peduli tangannya yang sudah kotor terlumuri, dengan cekatan ia mulai menggeratkan kuas demi kuas hingga terbentuk bunga berwarna merah yang merupakan lukisan jenis nuture miliknya. Untuk satu kanvas lukisan, butuh waktu 2 jam proses membuatannya, agar tercipta hasil yang maksimal. Prosesnya pun tidak bisa dikerjakan secara main-main. Perlu kesabaran dan ketelitian saat melukis, jangan sampai warna yang digunakan tidak sesuai dengan lukisan yang akan dibuat. Hal ini bisa merusak estetika lukisan yang dihasilkan. Peralatan melukis yang dipilih mang Deden sangat sederhana, dengan hanya menggunakan kuas, pisau palet dan potongan sandal japit ia mampu menghasilkan beberapa macam jenis lukisan. Soal hasil jangan diragukan lagi, nyatanya hasil karyanya mampu berkeliling Indonesia dari Bali hingga Surabaya.

Dalam sehari mang Deden dapat melukis hingga lima buah kanvas lukisan. Jenis lukisan yang dibuatnya pun sesuai dengan permintaan pemesan. Namun dari semua lukisan miliknya, jenis yang paling diminati adalah jenis palet. Ia dapat mematok harga setiap lukisannya berkisar 60 ribu hingga 1 juta sesuai jenisnya. Pria berkulit sawo matang ini juga menambahkan menjadi seorang pelukis dan berbisnis lukisan memang gampang-gampang sulit. Dengan modal 1 juta rupiah, dia bisa mendapatkan kurang lebih 30 juta perbulan dengan modalnya. Namun itu pun tak menentu sesuai dengan penjualan dan dibantu dengan pengiriman lukisan keluar pulau . Tak bisa hanya mengandalkan penjualan dari dalam gerai saja. Karena gerai bukan hanya dia yang mendirikan. Namun menurutnya tiap gerai di desa ini menghasilkan lukisan
Labels: feature

Thanks for reading Sang Pengrajin Lukisan Jelekong. Please share...!

0 Comment for "Sang Pengrajin Lukisan Jelekong"

Back To Top